2:39 AM
Dan akhirnya… sampailah kita di Pulau Nusakambangan. Lumayan rame saat itu, karena lagi musim liburan. Tapi kekayaan alam yang ada di dalamnya di jamin masih asri. Ada 2 pantai, 2 goa dan Benteng besar yang -kalau kalian beruntung seperti kita- bisa dapet penjelasan tentang asal usul benteng tersebut.
Setelah puas menjelajahi benteng dan goa, kami beristirahat sejenak di pantai yang cukup luas, di depan saya banyak kapal-kapal besar berdiam di tengah laut sana. “Kamu liat kapal-kapal itu?. Itu kapal asing, tapi dia tidak pasang bendera takut bayar mahal”, tiba-tiba Si Om nyeletuk. “Mereka ngeruk minyak, pasir, batu bara disini. Kalau kamu lihat tanah-tanah disini, warnanya beda kan?. Itu mengandung logam yang kalo diproses bisa jadi emas. Makanya banyak cerita seram soal pulau ini, sengaja dihembuskan asing biar masyarakat takut kesini”. Kemudian Si Om cerita panjang lebar soal sejarah pulau ini dan kultur sosial masyarakatnya. Rasanya beruntung sekali bisa ketemu Si Om di perjalanan kali ini, Bukan,bukan karena dia beliin kita pulpy orange, tapi karena beliau membuka mata kita untuk mengenal pulau ini lebih jauh.
Sepulangnya dari pantai, Si Om sempat ngajak kita naik perahunya dan ada kemungkinan kita mau ditraktir makan ikan bakar haha. Sepertinya Si Om sangat mengapresiasi semangat jalan-jalan kami haha. Tapi kami menolak, karena belum bayar biaya perahu yang kami tumpangi tadi. Sambil menunggu dijemput KM, kami menikmati sore yang indah di Pulau Nusakambangan.
